Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Via Salabintana - Tapak Tilas Adventure

8/15/2019

Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Via Salabintana

Gunung Gede Pangrango
Gunung Gede Pangrango TNGGP adalah salah satu kawasan hutan lindung di Jawa Barat yang cukup terkenal di kalangan para pendaki gunung. 2 Gunung ini saling bersebrangan ini memang menjadi keunikan tersendiri bagi para pendaki gunung, alasannya adalah adanya alun-alun Surya Kencana yang menjadi tempat foto untuk menikmati edelweiss.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Berada di wilayah Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Cianjur, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki tiga jalur yang dapat dijadikan sebagai pintu masuk pendakian: yakni Jalur Cibodas Cianjur, Jalur Gunung Putri di Cipanas Cianjur dan Jalur Selabintana di Sukabumi.

Peraturan yang diterapkan tergolong ketat, sebelum Kalian melakukan pendakian di sana, Kalian harus melakukan booking online terlebih dahulu, satu bulan sampai 3 hari sebelum tanggal pendakian. Jumlah pendaki pun dibatasi, hanya 600 pendaki pada setiap malamnya, 100 pendaki melalui jalur Selabintana, 200 pendaki lewat jalur Gunung Putri dan 300 di jalur Cibodas. Ditambah, setiap tahunnya, dari bulan Desember sampai bulan Maret, jalur pendakian gunung Gede Pangrango selalu ditutup.

Perlu diketahui bahwa gunung Gede dan gunung Pangrango adalah dua gunung yang berbeda. Letaknya yang sangat dekat, membuat jalur pendakian pada ke-2 gunung ini sama percis, dan sebagian orang menyebutnya dengan nama gunung Gede Pangrango.

Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Lewat Selabintana

Basecamp Selabintana berada pada ketinggian 960 mdpl. Ini adalah basecamp paling rendah dibanding basecamp Cibodas dan basecamp Gunung Putri. Tidak begitu diminati oleh para pendaki. Selain akan menghabiskan waktu lebih lama, jalur ini pun dikenal  sebagai :

  • Susahnya akses kendaraan umum, serta lebih jauh.
  • Jalur pendakiannya berlumpur dan dipenuhi binatang pacet, membuat pendakian terasa lebih berat.


Namun, meskipun begitu, Selabintana merupakan tempat wisata favorit, digandrungi oleh para wisatawan Bandung dan Jakarta, baik itu anak-anak, remaja atau orang tua. Di sana, kalian bisa menikmati berbagai fasilitas wisata menarik, termasuk tempat bermain, penginapan, hotel, tempat berkemah dan air terjun.

Air terjun tersebut bernama air terjun Cibeurem, memiliki ketinggian 70 meter, percikan airnya menghasil kabut dan suasana riang. Untuk menemuinya, kalian harus melakukan perjalanan yang cukup sulit, jalanan berupa bebatuan, panjang dan licin. Namun, jalanan sulit itu setimpal dengan keindahan alam yang akan kalian saksikan saat menikmati keindahan air terjun Cibereum.

Sebelum melakukan pendakian di gunung Gede Pangrango, kalian harus melakukan booking tiket terlebih dahulu, baik itu secara online atau datang ke basecamp pendakian Cibodas. Setelah sampai di Selabintana, kalian akan diminta tiket yang telah kalian booking dan barang bawaanmu akan diperiksa, bila ketahuan membawa barang-barang yang dilarang, seperti odol, sampo, sabun dll, maka petugas akan mengambilnya.

Setelah urusan dengan pihak pengelola selesai, kalian bisa langsung melakukan pendakian atau berkemah terlebih dahulu di Selabinta. Ngecamp pun tidak akan membuatmu rugi, karena pemandangan disana akan cukup menghibur perasaan kalian.

Selepas pos pemeriksaan, kalian akan berjalan di track batu yang tertata rapih, menyusuri sebuah sungai dialiri air yang sangat alami dan jernih. Mulai memasuki hutan, kalian bisa mendengar nyanyian dari berbagai jenis burung dan melihat monyet-monyet yang bergelantungan dari dahan pohon yang satu ke dahan lainnya.

Berjalan 30 menit akan mengantarkanmu kepada menara pengamat burung. Kemudian, kalian akan sampai di pos Citingar yang berada di ketinggian 1.000 mdpl. Selanjutnya, kalian akan menyusuri track yang dipenuhi pacet, berhati-hatilah, bila perlu olesi kakimu dengan minyak cengkeh. Selain itu, track akan semakin menanjak dan licin karena jalanan berupa tanah gembur yang dilapisi dedaunan yang gugur.

Bisa dikatakan, jalur Selabintana adalah istana pacet, terdapat ratusan, bahkan ribuan pacet yang hidup di dalamnya. Sedikit saran, bila kalian sedang beristirahat, hindarilah duduk di atas pohon tumbang dan tanah lembab, karena pacet sangat suka nongkrong di ke-2 tempat tersebut. Lebih baik berdiri saja sambil melepas rasa lelah. Usahakan juga untuk memakai sepatu gunung yang menutupi mata kaki.

Kemudian kalian akan sampai dipos Citinggir Barat yang berada diketinggian 1.175 mdpl. Seterusnya, jalanan sama tidak banyak berubah masih berjalan di atas hamparan dedaunan yang licin dan basah. Sekitar 3 jam kemudian, jalur akan sedikit landai menuruni punggungan gunung, berbelok dari lintasan sebelumnya yang terkena longsor. Di lintasan baru, jalanan berupa bebatuan yang sengaja disusun dan gerombolan pacet perlahan-lahan mulai menghilang. Berikutnya, kalian akan sampai di pos Cigeber, berada pada ketinggian 1.300 mdpl.

Beranjak dari pos Cigeber, jalanan berupa tanah yang padat, hutan rimbun mulai terbuka, bila sebelumnya langit tertutup oleh kerimbunan pohon-pohon yang menjulang tinggi. Sekarang, kalian mulai bisa melihat birunya langit. Pinggiran track berupa jurang yang tertutup oleh rerumputan. Kemudian sampailah kita di pos Cileutik yang berada pada ketinggian 1.500 mdpl.

Selanjutnya, dari pos Cileutik, kita turun dan bertemu dengan sebuah sungai, pada sungai tersebut terdapat air terjun pendek. Setelah menyebranginya, track kembali menanjak dan pemandangan kembali berupa hutan rimbun. Jalanan berupa tanah lembab dan lembek. Berjalan sekitar 2 jam, maka kita akan sampai di pos berikutnya.

Pos ini berupa area tanah datar yang tidak luas, dikelilingi oleh pepohonan yang memiliki berbagai macam bentuk, aneh dan unik. Mengeluarkan berbagai fantasi, tergantung orang yang mempunyai fantasi tersebut. Mirip dengan bentuk apakah pohon-pohon itu.

2 jam perjalanan dari pos tersebut kita akan sampai pada pos berikutnya, pos yang tidak terlalu luas, mungkin hanya mampu menampung 8 orang. Selepasnya, track semakin membabi buta, menanjak dan terjal, pada beberapa jalur, kita bisa menggunakan akar sebagai tempat berpegangan. Didepan, jalanan yang ditumbuhi rerumputan tinggi sedang menunggumu.

Kemudian di pos pertigaan, di sana terdapat persimpangan jalan, jalan ke arah kanan untuk menuju puncak gunung Gumuruh dan arah kiri untuk menuju Alun-Alun Surya Kencana. Tidak jauh dari persimpangan, kita sudah sampai di sebuah lapangan luas, Alun-Alun Surya Kencana dan puncak gunung Gede sudah mulai terlihat. Berjalanlah ke arah kanan, sekitar 15 menit, kalian sudah sampai di Alun-Alun Surya Kencana.

Demikian adalah pembahasan mengenai pendakian gunung Gede Pangrango lewat jalur Selabintan, Semoga bermanfaat.

Terima Kasih Salam Lestari

#tapaktilasadventure

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments